Ketika Kungfu Menantang Karate



FILM IP Man itu sungguh dahsyat adegan laganya. Dalam hal tata kelahi dan adegan bertarung, film ini lumayan bisa mengisi kekosongan film laga sejenis. Saya selalu suka dengan film-film kungfu seperti genre film Kungfu Master. Pertarungan antar pendekar dipenuhi filsafat dan tindak moral yang menunjukkan tingginya penghargaan pada etika. Seorang jago kungfu bukan cuma jago berkelahi, namun juga bijaksana dan cendekia. Inilah yang saya suka dari Kungfu Master.

Film IP Man ini bisa mengisi celah kerinduan pada film sejenis. Saya juga selalu suka dengan film kungfu dengan setting tahun 1950-an, ketika Cina dijajah Jepang. Pada saat itu, tidak cuma invasi dan penjajahan, tetapi ada pula unjuk kekuatan bela diri, apakah bela diri Jepang yaitu karate dan berhadapan dengan bela diri Cina yaitu kungfu.

Dalam genre film kungfu versus karate ini, saya mengenal ada dua film yang paling menonjol yaitu Fist of Fury (yang dibintangi Bruce Lee) dan Fist of Legend (Jet Lee). Menurut banyak info, kisahnya diambil dari kisah nyata di Shanghai. Kisahnya tentang pemuda bernama Chen Chen yang hendak balas dendam atas kematian gurunya Huo Yuan Jia. Dalam stau pertarungan yang curang, Huo Yuan Jia, sang jago kungfu tanpa tanding, dikalahkan oleh karateka Jepang bernama Ryuji Akutagawa. Chen Chen kemudian menantang orang Jepang yang meracun gurunya itu.

Film IP Man tak jauh beda dengan itu. Ceritanya adalah ketika Jepang menjajah Cina dan mengklaim bahwa bela diri Jepang jauh lebih baik dari Cina. Dalam situasi itu, muncullah sejumlah pendekar kungfu yang adu ilmu dengan karateka Jepang. Sosok IP Man (diperankan Donnie Yen) adalah pendekar yang di bagian akhir film harus bertanding adu ilmu dengan karateka Jepang. Di sinilah letak serunya film. Adegan perkelahiannya sungguh menarik dan mengingatkan saya pada aksi Jet Lee dalam Fist of Legend. Pukulannya keras dan cepat, serta ada kombinasi dengan tinju gaya Jepang. Jika anda suka genre film kungfu, saya rekomendasikan agar nontonlah film ini.(*)